phpinfo() adalah sebuah fungsi bawaan PHP yang sangat penting, terutama untuk tujuan debugging dan konfigurasi. Fungsi ini menghasilkan sebuah halaman HTML yang berisi informasi mendetail tentang konfigurasi PHP yang sedang berjalan di server.
Informasi yang ditampilkan oleh phpinfo()
mencakup berbagai aspek, antara lain:
- Versi PHP: Menampilkan versi PHP yang sedang digunakan, seperti PHP 7.4 atau PHP 8.2. Ini penting untuk memastikan kompatibilitas kode dan memanfaatkan fitur-fitur terbaru.
- Sistem Operasi: Informasi tentang sistem operasi server, seperti Windows, Linux, atau macOS. Ini berguna untuk mengetahui lingkungan tempat PHP berjalan.
- Konfigurasi PHP (php.ini): Menampilkan daftar lengkap semua setting konfigurasi yang diterapkan melalui file
php.ini
. Setiap setting memiliki nama, nilai saat ini, dan lokasi filephp.ini
tempat setting tersebut didefinisikan. Ini sangat krusial untuk memahami bagaimana PHP berperilaku, misalnya, batasan ukuran unggah berkas (upload_max_filesize
), batas memori (memory_limit
), atau setting sesi. - Modul yang Diaktifkan: Daftar semua modul PHP yang sedang aktif. Modul ini menyediakan fungsionalitas tambahan, seperti dukungan database (MySQLi, PDO), pengolah gambar (GD), atau enkripsi (OpenSSL). Dengan mengetahui modul apa saja yang aktif, Anda dapat memastikan bahwa aplikasi Anda memiliki semua dependensi yang dibutuhkan.
- Variabel Lingkungan: Menampilkan variabel lingkungan server, termasuk variabel yang disetel oleh sistem operasi dan server web.
- Informasi HTTP Headers: Menampilkan header HTTP yang dikirim oleh browser saat mengakses halaman
phpinfo()
. - Lisensi PHP: Menampilkan informasi lisensi PHP.
Kapan Menggunakan phpinfo()?
- Debugging: Saat aplikasi PHP tidak berfungsi sebagaimana mestinya,
phpinfo()
dapat membantu mengidentifikasi masalah konfigurasi. Misalnya, jika unggah berkas gagal, Anda dapat memeriksa nilaiupload_max_filesize
. - Memastikan Konfigurasi yang Benar: Setelah mengubah konfigurasi di
php.ini
,phpinfo()
dapat digunakan untuk memverifikasi bahwa perubahan telah diterapkan dengan benar. - Kompatibilitas: Saat memindahkan aplikasi ke server baru,
phpinfo()
dapat membantu memastikan bahwa lingkungan baru memiliki konfigurasi yang sesuai dan semua modul yang diperlukan telah diaktifkan. - Informasi Sistem: Untuk mendapatkan gambaran umum cepat tentang lingkungan server PHP.
Keamanan:
Penting untuk diingat bahwa halaman phpinfo()
memberikan informasi yang sangat detail tentang server Anda. Informasi ini dapat dieksploitasi oleh pihak yang tidak berwenang. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menghapus atau mengamankan halaman phpinfo()
setelah selesai digunakan. Anda dapat melakukan ini dengan menghapus berkas yang berisi panggilan ke phpinfo()
atau membatasi akses ke berkas tersebut menggunakan konfigurasi server web (misalnya, dengan menggunakan .htaccess
pada Apache atau konfigurasi virtual host pada Nginx).
Contoh Penggunaan:
Untuk menampilkan halaman phpinfo()
, cukup buat sebuah berkas PHP (misalnya, info.php
) dan tambahkan kode berikut:
<?php
phpinfo();
?>
Kemudian, akses berkas tersebut melalui browser (misalnya, http://localhost/info.php
). Pastikan untuk segera menghapus atau mengamankan berkas ini setelah Anda selesai memeriksanya.